Saturday, October 25, 2014

((a-lo-ne-r))

Jika bunuh diri dilegalkan,
apakah aku akan melakukannya?

Ah, tidak.
Itu terlalu ekstrimis bagiku.
Aku hanya mau pergi sejenak,
atau beberapa jenak.

Aku hanya ingin melihat,
berapa dari mereka yang cukup peduli untuk mencari,
atau mungkin hanya berpura-pura sibuk.

Ah, apa sih aku ini?
Aku hanya debu di jendela,
bukan putih,
bukan pula hitam,
hanya abu-abu,
mereka mampu menghapusku dengan mudah.

Aku sendirian,
menangis lagi tanpa sebab yang ingin kuakui.
Aku merasa tidak lagi memiliki kekuatan yang cukup,
untuk bangkit,
berdiri,
di atas kedua kakiku sendiri.

Aku butuh seseorang,
yang dapat meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja,
dan bahwa pada akhirnya kebahagiaanku-lah yang terpenting,
bahagia hanya karena dan hanya untuk diriku sendiri.

Ah, kau dapat menyebutku cengeng,
manja,
atau pencari perhatian,
terserah.

Tapi,
aku marah,
aku kecewa,
setidaknya pada diriku sendiri,
yang tidak mampu memendam rasa,
yang tidak cukup kuat untuk menghadapi hidup,
sendirian.

Ya, aku melankolis.
Ya, aku sensitif.
Ya, aku seorang INFJ.
Ya, aku suka menyendiri.
Tapi aku benci merasa sendirian.

xoxo
{Nabila}